Makepung Lampit merupakan sebuah perlombaan pacuan kerbau yang dilakukan di sirkuit sawah berlumpur yang ditunggangi oleh seorang joki dibelakangnya. Makepung Lampit sudah menjadi budaya agraris dalam bentuk atraksi pacuan kerbau yang diselenggarakan di sawah berlumpur. Dari data yang telah diperoleh, Makepung Lampit ini diperkirakan sudah ada sekitar tahun 1930-an sampai sekarang. Ada sedikit hal yang membedakan Makepung darat dengan Makepung Lampit dari penggunaan alat Makepung seperti Lampit yang kini sudah semakin jarang ditemukan karena sudah tergantikan oleh teknologi modern seperti tractor yang saat ini sering digunakan petani untuk membajak sawah serta para penggiat makepung Lampit kini kebanyakan lebih memilih Makepung darat karena lebih popular dan banyak peminatnya. Belasan pasang kerbau yang sudah dipasangi lampit atau alat pembajak sawah, dikumpulkan di areal persawahan. Dalam lomba Mekepung Lampit ini, lintasan dipakai adalah areal persawahan berair dan berlumpur, dengan panjang 80 meter. Hal ini berbeda dengan Makepung biasa yang dilaksanakan di sirkuit tanah padat. Sepasang kerbau pacuan akan menarik lampit atau alat bajak sawah, dan ditunggangi oleh seorang joki yang umumnya para petani di wilayah desa itu. Sepasang kerbau yang dinyatakan menang lomba adalah yang tercepat sampai garis finish, dan harus berlari lurus