Sebuah desa agraris di daerah perbukitan bagian barat Kabupaten Jembrana, sekitar 30 Km dari Kota Negara ke arah barat. Memiliki areal perkebunan yang subur dan luas, terkenal sebagai penghasil kakao, kelapa dan buah-buahan. Letaknya berdekatan dengan Bendungan Palasari, sebuah bendungan terbesar di Bali dan sebagaian wilayahnya juga berbatasam langsung dengan Kawasan Taman Nasional Bali Barat yang merupakan habitat asli Jalak Bali. Berhawa sejuk dengan udara segar sepanjang hari, dan merupakan salah satu tempat trekking favorit di Bali. Nuansa budaya Bali sangat kental di desa ini, walaupun penduduknya beragama Kristen Protesta. Bangunan Gereja menggunakan ornament dan dekorasi khas Bali, dan bahkan dilengkapi dengan Bale Kulkul. Pada hari raya besar keagamaan, masyarakat disini dengan antusias juga memasang berbagai dekorasi khas Bali seperti penjor, umbul-umbul, dan sebagainya. Kegiatan keagamaan di Gereja dilaksanakan dengan menggunakan pakaian adat Bali, Bahasa Bali, Gambelan dan Tarian Tradisional Bali, serta sajian hidangan berupa masakan – masakan tradisional Bali. Kehidupan sehari-hari masyarakt juga dilaksanakan sebagaimana tatanan sosial desa Adat di Bali pada umumnya.